Senin, 22 Februari 2016

Penentuan Biloks

Jadi bilangan oksidasi itu kemampuan dari sebuah atom untuk menarik/melepaskan elektron. Semakin besar kelektronegatifan atom maka ia akan menarik elektron dari atom yang kelektronegatifannya lebih kecil.
itu untuk yang senyawa ionik dan kovalen polar.

Jumlah elektron yang ditangkap/dilepas tersebut adalah bilangan oksidasinya, jika sebuah atom menangkap elektron berarti bilangan oksidasinya negatif, sedangkan bila sebuah atom melepaskan elektron bilangan oksidasinya akan positif.


Sementara untuk senyawa oksidasi kovalen non polar dipastikan semua bilangan oksidasi nya 0.

__________
Autran penentuan Biloks:
Semua unsur bebas/unsur yang tidak berikatan bilangan oksidasinya 0.
Contoh: Fe, O2, cl2, n2
_
F (Flour) keelektronegatifannya paling tinggi, maka pasti, biloksnya negatif apabila berikatan dengan unsur yang lain. Dan karena elektron valensinya 7, dan ia memerlukan 1 elektron lagi agar oktet. Maka biloksnya berjumlah -1.
_
Unsur-unsur logam jika berikatan dengan unsur lain pasti biloksnya positif. Dan jumlahnya tergantung pada elektron valensinya.
Contoh: Li, Na, K, Rb, Cs biloksnya +1, karena elektron valensinya 1.
Be, Mg, Ca, Sr, Ba, biloksnya +2, karena elektron valensinya 2.
Ag biloksnya +1 karena elektron valensinya 1,
Zn biloksnya +2, karena elektron valensinya 2.
Sn +2, dan +4.
Pb +2, dan +4.
Fe +2, dan +3.
Hg +1, dan +2.
Cu +1, dan +2.
Au +1, dan +3.
_
Jika ion tunggal(ion yg terdiri dari satu jenis atom), jumlah biloksnya sesuai muatannya.
Contoh: Fe^3+ biloksnya = +3
O^2- biloksnya -2
Al^3+ biloksnya +3
_
Jumlah bilangan oksidasi unsur dalam senyawa harus 0.
Contoh: Na2SO4.
2 biloks Na + biloks S + 4 biloks 0 = 0
_
Biloks unsur poliatom jumlahnya sama dengan muatannya.
Contoh: SO4^2-
biloks S + 4 biloks O = -2
_
Unsur hidrogen, berikatan dengan unsur non logam biloksnya +1. Berikatan dengan unsur logam biloksnya -1
_
Oksigen jika berikatan dengan unsur lain umumnya biloksnya -2. Kecuali pada OF2, oksigen biloksnya +2.
Juga pada h2o2, oksigen biloksnya -1 (jika O biloksnya , -1 disebut peroksida). Sedangkan jika biloks O 1/2
seperti pada senyawa KO2, disebut SUPER PEROKSIDA.