Sangiran
Sangiran terletak di Kab. Sragen dan Kab. Karanganyar
Luas Sangiran dari Barat-Timur adalah 7 kolometer, sedangkan Utara-Selatan adalah 8 KM
Pertama kali ditemukan oleh P.E.C Schemulling pada 1864
Eugene Dubois sempat datang, namun kurang tertarik
Von Koenigswald datang ke Sangiran pada 1934 dan menemukan fosil Homo Erectus
Sangiran diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO pada 1996
Mesolitikum
Pada zaman ini alat-alat di zaman Paleolitikum mengalami perkembangan
Disebut juga zaman batu madya/batu tengah
Zaman ini manusia tinggal di gua/pantai dengan bukti
Kjokkenmoddinger (kjokken=sampah, moddinger=dapur) yaitu sampah berupa kulit kerang yang ditemukan di pantai, ditemukan pula Pebble, batu pipihan.
Abris Sous Roche dimana ditemukan Flakke, alat dari tanduk Rusa, dan batu penggilingan
Kebudayaannya adalah Food Gathering
2004
Ditemukannya Homo Floriensis di sebuah Goa di NTT, bernama gua Liang Bua di Flores.
Ditemukan oleh tim gabungan Indonesia yang dipimpin Raden Pandji Sojono dan tim Australia yang dipimpin oleh Mike Morwood
Ditemukan oleh Wahyu Saptomo
Labadiu
Artinya adalah JawaDipa, atau Pulau Padi. Merupakan nama lain dari Pulau Jawa
Artefak
Paleolitikum: Kapak Perimbas, Kapak Genggam.
Mesolitikum: Benda di Paleolitikum mengalami kemajuan, Pebble, Alat dari tandunk rusa, batu penggilingan
Neolitikum: Beliung/pacul, tarah/tatah, batu asahan, kapak persegi, welzeinbeil (kapak lonjong besar), kleinbeil (kapak lonjong kecil), dan ditemukannya perhiasan.
Zaman Logam: Kapak corong, nekara, moko, barang perhiasan
Proto Melayu
Merupakan golongan tua dari negeri Yunan, yang menjadi pendatang Indonesia generasi pertama, Toraja (Sulawesi Selatan), Sasak (Lombok), Dayak (Kalimantan Tengah), Batak (Sumatera Utara), Nias (pantai barat Sumatera Utara), Rejang, dll.
Migrasi nenek moyang Indonesia jalur Barat
Melaluli Semenanjung melayu kemudian ke Sumatera lalu menbyebar ke seluruh Indonesia
Pembuatan Logam, Perunggu, dan Nekara
Teknik pembuatannya pada zaman prasejarah terdapat dua cara, yaitu dengan cetakan batu yang disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut acire perdue.
Teori Pedagang India ke Asia
Disebut dengan teori Waisya
Manusia Purba dari China (Chou-kou-tien)
Manusia purba yang ditemukan di Cina disebut Homo Pekinensis, yang berarti “manusia dari Peking” (sekarang Beijing).Homo Pekinensis ditemukan di Gua Choukoutien sekitar 40 km dari Peking. Fosil ini ditemukan oleh seorang sarjana dari Kanada bernama Devidson Black dan Franz Weidenreich
Manusia Purba Tertua Indonesia
Meghatropus Paleojavanicus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar