ㅤ
#SayNoToRacism
ㅤ
Sulley Muntari yang kini bermain untuk Pescara,kemarin mendapatkan perlakuan rasis dari beberapa suporter Cagliari.
ㅤ
"Mereka sudah mengejekku sejak awal. Ada sekumpulan anak kecil yang duduk disamping orang tuanya, melakukan hal yang tidak pantas kepadaku, mengatakan hal yang tidak pantas tentang ku." ujar Muntari.
ㅤ
Mendapatkan perlakuan tersebut, Muntari lantas melaporkan kejadiannya kepada wasit.
ㅤ
Sang wasit justru memberikan kartu kuning kepada Muntari, karena menurut wasit tidak ada perlakuan rasis yang dilakukan untuk Muntari.
ㅤ
"Wasit hanya membuatku kesal, aku memintanya untuk menghentikan pertandingan, namun ia malah memilih untuk menghukumku." tambah Muntari
ㅤ
Akhirnya Muntari memilih untuk walkoff, saat menuju lorong stadion ia sempat berkata dengan lantang kepada suporter Cagliari.
ㅤ
"Ini warna kulitku! ini warna kulitku!"
ㅤ
Aksi tersebut mendapatkan pujian dari legenda sepakbola Italia, Alessandro Del Piero.
ㅤ
"Kau menghadapi nya dengan sangat baik, kau akan menjadi contoh untuk kedepannya. Kau melakukan segalanya dengan benar." puji Del Piero.
Minggu, 30 April 2017
Rabu, 26 April 2017
ASD
No. Judul Buku, Sinopsis, Paraf Orangtua, Paraf Guru
1. Tan
Tan adalah sebuah novel sejarah yang mengungkap sisik-melik kehidupan Tan Malaka, salah satu sosok terpenting dalam kemerdekaan Republik Indonesia, bapak bangsa yang terlupakan.
Novel ini merupakan pengembangan dari naskah "Memoar Alang-alang" karya penulis, salah satu pemenang unggulan Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta tahun 2010.
2. Zizou!
Buku ini merupakan biografi dari Zinedine Zidane, pesepakbola asal Perancis yang melegenda bersama Juventus, Real Madrid, dan tentunya tim nasional Perancis.
Yang menarik dari buku ini adalah, di dalamnya dibahas mengenai insiden Zidane dengan Materazzi saat Piala Dunia 2006. Saat itu Zidane melakukan aksi kontroversial yakni menanduk dada Materazzi. Baik Zidane maupun Materazzi menutup mulut ketika ditanya wartawan mengenai apa penyebab Zidane melakukan hal tersebut.
3. Memahami Dunia Lewat Sepak Bola
Buka yang satu ini merupakan hasil buah karya dari penulis asal Amerika, Franklin Foer. Ia membahas berbagai bidang di dunia, melalui sudut pandang sepakbola. Buku ini cocok untuk memudahkan para penggemar si kulit bundar untuk memahami dunia.
Foer membahas konflik agama, masalah korupsi, globalisasi, hooliganisme, rasisme, dll. yang pernah terjadi di dunia.
1. Tan
Tan adalah sebuah novel sejarah yang mengungkap sisik-melik kehidupan Tan Malaka, salah satu sosok terpenting dalam kemerdekaan Republik Indonesia, bapak bangsa yang terlupakan.
Novel ini merupakan pengembangan dari naskah "Memoar Alang-alang" karya penulis, salah satu pemenang unggulan Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta tahun 2010.
2. Zizou!
Buku ini merupakan biografi dari Zinedine Zidane, pesepakbola asal Perancis yang melegenda bersama Juventus, Real Madrid, dan tentunya tim nasional Perancis.
Yang menarik dari buku ini adalah, di dalamnya dibahas mengenai insiden Zidane dengan Materazzi saat Piala Dunia 2006. Saat itu Zidane melakukan aksi kontroversial yakni menanduk dada Materazzi. Baik Zidane maupun Materazzi menutup mulut ketika ditanya wartawan mengenai apa penyebab Zidane melakukan hal tersebut.
3. Memahami Dunia Lewat Sepak Bola
Buka yang satu ini merupakan hasil buah karya dari penulis asal Amerika, Franklin Foer. Ia membahas berbagai bidang di dunia, melalui sudut pandang sepakbola. Buku ini cocok untuk memudahkan para penggemar si kulit bundar untuk memahami dunia.
Foer membahas konflik agama, masalah korupsi, globalisasi, hooliganisme, rasisme, dll. yang pernah terjadi di dunia.
Minggu, 23 April 2017
Kamis, 20 April 2017
Rabu, 19 April 2017
Senin, 17 April 2017
as
LATAR BELAKANG:
Romusha (romusha: "buruh", "pekerja") adalah panggilan bagi orang-orang Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Jepang di Indonesia dari tahun 1942 hingga 1945. Kebanyakan romusha adalah petani dan sejak Oktober 1943 pihak Jepang mewajibkan para petani menjadi romusha. Mereka dikirim untuk bekerja di berbagai tempat di Indonesia serta Asia Tenggara. Jumlah orang-orang yang menjadi romusha tidak diketahui pasti - perkiraan yang ada bervariasi dari 4 hingga 10 juta. Salah satu bentuk represi yang dilakukan oleh pemerintah jepang yaitu pengurasan tenaga kerja dengan menciptakan romusha sebagai tenaga kerja paksa.
Tujuan Jepang melakukan tanam paksa atau Romusha yaitu, untuk persiapan perang Asia Timur Raya serta memenuhi kebutuhan tentara jepang, untuk lebih jelasnya lagi akan kami bahas dalam makalah ini.
RUMUSAN MASALAH:
Apa yang dimaksud dengan Romusha?
Apa yang melatarbelakangi dibentuknya Romusha?
Apa tujuan Jepang melakukan Romusha?
Bagaimana dampak Romusha bagi Bangsa Indonesia?
TUJUAN:
Untuk memenuhi tugas sejarah, dan mempelajari peristiwa Romusha yang pernah terjadi di Indonesia sebelum merdeka.
ISI
PENGERTIAN ROMUSHA:
Untuk mendukung dan menjalankan Imperialisme Jepang membutuhkan bantuan tenaga untuk membangun sarana pendukung perang, antara lain benteng pertahanan, jalan raya, rel kereta api, jembatan, dan lapangan udara. Oleh karena itu, Jepang membutuhkan banyak tenaga kerja. Pengerahan tenaga kerja itu disebut romusha.
• Pengertian Romusha secara Bahasa, Romusha berarti Buruh, Pekerja.
• Pengertian Romusha secara Istilah, Romusha berarti panggilan bagi orang-orang Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada masa pendudukan Jepang di Indonesia mulai tahun 1942 sampai 1945.
LATAR BELAKANG DIBENTUKNYA ROMUSHA:
Ketika perang pasifik pecah yang diawali dengan serangan udara mendadak Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di Pearl Harbor,Hawaii tanggal 7 Desember 1941. Saat itu pulalah dimulainya gencatan senjata antara AS dan Jepang. Tentu, peperangan antara kedua kubu tersebut membutuhkan biaya,tenaga dan bahan makanan yang tidak sedikit.
Dalam waktu yang sangat singkat Angkatan Perang Jepang telah dapat merebut dan menduduki hampir seluruh wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara,termasuk Hindia Belanda. Hingga pada tanggal 8 Maret 1942 tentara Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Maka berakhir pulalah pemerintahan penjajahan bangsa Belanda di Indonesia digantikan oleh penjajahan bangsa Jepang.
Pada akhir tahun 1942 keadaan perang pasifik semakin menyulitkan tentara Jepang untuk mencapai obsesinya sebagai negara ekspansionis yang sukses dan satu-satunya di wilayah Asia. Untuk keperluan itu tentara Jepang sangat membutuhkan bantuan tenaga dari bangsa Indonesia yang menjadi daerah jajahannya.
---- TUJUAN JEPANG MELAKUKAN ROMUSHA:
Pulau Jawa menyimpan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah. Oleh Jepang, sumber daya tersebut dimanfaatkan, termasuk tenaga sumber daya manusianya. Maka jutaan orang dimobilisasi sebagai romusha untuk melakukan pekerjaan berat di dalam dan luar pulau Jawa bahkan sampai ke luar wilayah Indonesia.
Pada awalnya romusa di pekerjakan sebagai tenaga produktif di perusahaan- perusahaan,kedudukannya seperti buruh biasa.Kebijakan mobilisasi mereka ke luar Jawa dimaksudkan untuk menciptakan produktivitas akibat pengurangan produktivitas pertanian dan perkebunan di Pulau Jawa. Memasuki pertengahan tahun 1943 ,kebijakan pengerahan romusa berubah menjadi usaha eksploitasi.
Ada tiga alasan mengapa eksploitasi romusa dilakukan.
Pertama,kondisi perang Pasifik semakin memburuk bagi Jepang.
Kedua,adanya tuntutan memenuhi kebutuhan sendiri (swasembada) bagi setiap Angkatan Perang di daerah pendudukan.
Ketiga, adanya motivasi ekonomi yang merupakan tujuan utama imperialisme Jepang ke Indonesia.
Keempat,Jepang kekurangan tenaga dalam peran mensukseskan Perang Pasifik.
Mulai saat itu tenaga romusa bukan hanya diperlukan untuk eksploitasi ekonomi,tetapi juga diperlukan untuk proyek-proyek yang secara langsung berkaitan dengan perang.
---- DAMPAK ROMUSHA BAGI BANGSA INDONESIA
Romusha memberikan akibat yang mendalam bagi bangsa Indonesia, karena pada waktu itu rakyat indonesia hidup bagaikan tulang tanpa daging , pakaian compang-camping kelaparan dimana-mana. Untuk lebih khusus lagi akan dipaparkan dampak dari Romusha sebagai berikut:
1. Bidang Ekonomi:
Keadaan ekonomi di Indonesia mengalami kemerosotan. Karena Jepang mengeksploitasi SDA dan SDM untuk kepentingan mereka. Jepang juga mengmbil secara paksa makanan, pakaian dan pembekalan lainnya dari rakyat Indonesia tanpa kompensasi.
2. Bidang Sosial dan Budaya
Berjuta- juta rakyat menderita kelaparan dan serba kekurangan. Dijalankannya program kerja tanam paksa romusha lebih menambah hancurnya perasaan ketentraman masyarakat. Pengaruh buruk dari sistem romusha itu masih ditambah lagi oleh pelaksanaan yang memungkinkan dapat dibelinya pengecualian menjadi romusha. Tentu saja hal itu dapat dilakukan oleh golongan masyarakat kaya.
3. Dampak Bagi Pekerja
Para tenaga kerja yang disebut romusha kebanyakan meninggal karena kekurangan makan, kelelahan, malaria dan terjangkit penyakit. Selain itu juga karena kerasnya pengawasan dan siksaan Jepang yang kejam dan tidak berperi kemanusiaan. Dibarak-barak romusha tidak tersedia perawatan dan tenaga kesehatan. ----
NILAI YANG DAPAT DIAMBIL DARI PERISTIWA ROMUSHA
- Perjuangan yang keras yang dilakukan romusha untuk bekerja
- Perlakuan jepang terhadap romusha sangatlah tidak manusiawi
- Perlakuan jepang terhadap romusha sangat kejam dengan memperkerjakan romusha dengan tidak memberi upah ataupun makanan
PENUTUP
KESIMPULAN
Romusha adalah suatu perlakuan yang kejam dan tidak berperikemanusiaan yang dilakukan oleh Jepang terhadap rakyat Indonesia. Peristiwa ini sangat merugikan masyarakat Indonesia pada waktu, baik secara moril maupun materil. Romusha tidak lain tidak bukan adalah perbudakan.
SARAN
Betapa sedihnya kita melihat orang Indonesia pada jaman penjajahan harus kerja paksa seperti sebagai romusha. Ada yang sampai kurus kering ,ada yang sudah tua masih aja di paksa untuk bekerja. Maka dari itu, kita harus bersyukur karena kini Indonesia telah merdeka. Karena itu jangan lupa untuk menghormati jasa-jasa para pahlawan seperti mereka, dengan cara mempertahankan kemerdekaan.
Romusha (romusha: "buruh", "pekerja") adalah panggilan bagi orang-orang Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Jepang di Indonesia dari tahun 1942 hingga 1945. Kebanyakan romusha adalah petani dan sejak Oktober 1943 pihak Jepang mewajibkan para petani menjadi romusha. Mereka dikirim untuk bekerja di berbagai tempat di Indonesia serta Asia Tenggara. Jumlah orang-orang yang menjadi romusha tidak diketahui pasti - perkiraan yang ada bervariasi dari 4 hingga 10 juta. Salah satu bentuk represi yang dilakukan oleh pemerintah jepang yaitu pengurasan tenaga kerja dengan menciptakan romusha sebagai tenaga kerja paksa.
Tujuan Jepang melakukan tanam paksa atau Romusha yaitu, untuk persiapan perang Asia Timur Raya serta memenuhi kebutuhan tentara jepang, untuk lebih jelasnya lagi akan kami bahas dalam makalah ini.
RUMUSAN MASALAH:
Apa yang dimaksud dengan Romusha?
Apa yang melatarbelakangi dibentuknya Romusha?
Apa tujuan Jepang melakukan Romusha?
Bagaimana dampak Romusha bagi Bangsa Indonesia?
TUJUAN:
Untuk memenuhi tugas sejarah, dan mempelajari peristiwa Romusha yang pernah terjadi di Indonesia sebelum merdeka.
ISI
PENGERTIAN ROMUSHA:
Untuk mendukung dan menjalankan Imperialisme Jepang membutuhkan bantuan tenaga untuk membangun sarana pendukung perang, antara lain benteng pertahanan, jalan raya, rel kereta api, jembatan, dan lapangan udara. Oleh karena itu, Jepang membutuhkan banyak tenaga kerja. Pengerahan tenaga kerja itu disebut romusha.
• Pengertian Romusha secara Bahasa, Romusha berarti Buruh, Pekerja.
• Pengertian Romusha secara Istilah, Romusha berarti panggilan bagi orang-orang Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada masa pendudukan Jepang di Indonesia mulai tahun 1942 sampai 1945.
LATAR BELAKANG DIBENTUKNYA ROMUSHA:
Ketika perang pasifik pecah yang diawali dengan serangan udara mendadak Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di Pearl Harbor,Hawaii tanggal 7 Desember 1941. Saat itu pulalah dimulainya gencatan senjata antara AS dan Jepang. Tentu, peperangan antara kedua kubu tersebut membutuhkan biaya,tenaga dan bahan makanan yang tidak sedikit.
Dalam waktu yang sangat singkat Angkatan Perang Jepang telah dapat merebut dan menduduki hampir seluruh wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara,termasuk Hindia Belanda. Hingga pada tanggal 8 Maret 1942 tentara Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Maka berakhir pulalah pemerintahan penjajahan bangsa Belanda di Indonesia digantikan oleh penjajahan bangsa Jepang.
Pada akhir tahun 1942 keadaan perang pasifik semakin menyulitkan tentara Jepang untuk mencapai obsesinya sebagai negara ekspansionis yang sukses dan satu-satunya di wilayah Asia. Untuk keperluan itu tentara Jepang sangat membutuhkan bantuan tenaga dari bangsa Indonesia yang menjadi daerah jajahannya.
---- TUJUAN JEPANG MELAKUKAN ROMUSHA:
Pulau Jawa menyimpan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah. Oleh Jepang, sumber daya tersebut dimanfaatkan, termasuk tenaga sumber daya manusianya. Maka jutaan orang dimobilisasi sebagai romusha untuk melakukan pekerjaan berat di dalam dan luar pulau Jawa bahkan sampai ke luar wilayah Indonesia.
Pada awalnya romusa di pekerjakan sebagai tenaga produktif di perusahaan- perusahaan,kedudukannya seperti buruh biasa.Kebijakan mobilisasi mereka ke luar Jawa dimaksudkan untuk menciptakan produktivitas akibat pengurangan produktivitas pertanian dan perkebunan di Pulau Jawa. Memasuki pertengahan tahun 1943 ,kebijakan pengerahan romusa berubah menjadi usaha eksploitasi.
Ada tiga alasan mengapa eksploitasi romusa dilakukan.
Pertama,kondisi perang Pasifik semakin memburuk bagi Jepang.
Kedua,adanya tuntutan memenuhi kebutuhan sendiri (swasembada) bagi setiap Angkatan Perang di daerah pendudukan.
Ketiga, adanya motivasi ekonomi yang merupakan tujuan utama imperialisme Jepang ke Indonesia.
Keempat,Jepang kekurangan tenaga dalam peran mensukseskan Perang Pasifik.
Mulai saat itu tenaga romusa bukan hanya diperlukan untuk eksploitasi ekonomi,tetapi juga diperlukan untuk proyek-proyek yang secara langsung berkaitan dengan perang.
---- DAMPAK ROMUSHA BAGI BANGSA INDONESIA
Romusha memberikan akibat yang mendalam bagi bangsa Indonesia, karena pada waktu itu rakyat indonesia hidup bagaikan tulang tanpa daging , pakaian compang-camping kelaparan dimana-mana. Untuk lebih khusus lagi akan dipaparkan dampak dari Romusha sebagai berikut:
1. Bidang Ekonomi:
Keadaan ekonomi di Indonesia mengalami kemerosotan. Karena Jepang mengeksploitasi SDA dan SDM untuk kepentingan mereka. Jepang juga mengmbil secara paksa makanan, pakaian dan pembekalan lainnya dari rakyat Indonesia tanpa kompensasi.
2. Bidang Sosial dan Budaya
Berjuta- juta rakyat menderita kelaparan dan serba kekurangan. Dijalankannya program kerja tanam paksa romusha lebih menambah hancurnya perasaan ketentraman masyarakat. Pengaruh buruk dari sistem romusha itu masih ditambah lagi oleh pelaksanaan yang memungkinkan dapat dibelinya pengecualian menjadi romusha. Tentu saja hal itu dapat dilakukan oleh golongan masyarakat kaya.
3. Dampak Bagi Pekerja
Para tenaga kerja yang disebut romusha kebanyakan meninggal karena kekurangan makan, kelelahan, malaria dan terjangkit penyakit. Selain itu juga karena kerasnya pengawasan dan siksaan Jepang yang kejam dan tidak berperi kemanusiaan. Dibarak-barak romusha tidak tersedia perawatan dan tenaga kesehatan. ----
NILAI YANG DAPAT DIAMBIL DARI PERISTIWA ROMUSHA
- Perjuangan yang keras yang dilakukan romusha untuk bekerja
- Perlakuan jepang terhadap romusha sangatlah tidak manusiawi
- Perlakuan jepang terhadap romusha sangat kejam dengan memperkerjakan romusha dengan tidak memberi upah ataupun makanan
PENUTUP
KESIMPULAN
Romusha adalah suatu perlakuan yang kejam dan tidak berperikemanusiaan yang dilakukan oleh Jepang terhadap rakyat Indonesia. Peristiwa ini sangat merugikan masyarakat Indonesia pada waktu, baik secara moril maupun materil. Romusha tidak lain tidak bukan adalah perbudakan.
SARAN
Betapa sedihnya kita melihat orang Indonesia pada jaman penjajahan harus kerja paksa seperti sebagai romusha. Ada yang sampai kurus kering ,ada yang sudah tua masih aja di paksa untuk bekerja. Maka dari itu, kita harus bersyukur karena kini Indonesia telah merdeka. Karena itu jangan lupa untuk menghormati jasa-jasa para pahlawan seperti mereka, dengan cara mempertahankan kemerdekaan.
Romusha
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Rumusan Masalah
ISI
Pengertian Romusha
Latar Belakang dibentuknya Romusha
Tujuan Jepang Melakukan Romusha
Dampak Romusha Bagi Bangsa Indonesia
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
LATAR BELAKANG:
Romusha (rōmusha: "buruh", "pekerja") adalah panggilan bagi orang-orang
Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Jepang di
Indonesia dari tahun 1942 hingga 1945. Kebanyakan romusha adalah petani
dan sejak Oktober 1943 pihak Jepang mewajibkan para petani menjadi
romusha. Mereka dikirim untuk bekerja di berbagai tempat di Indonesia
serta Asia Tenggara. Jumlah orang-orang yang menjadi romusha tidak
diketahui pasti - perkiraan yang ada bervariasi dari 4 hingga 10 juta.
Salah satu bentuk represi yang dilakukan oleh pemerintah jepang yaitu
pengurasan tenaga kerja dengan menciptakan romusha sebagai tenaga kerja
paksa.
Tujuan Jepang melakukan tanam paksa atau Romusha yaitu, untuk persiapan
perang Asia Timur Raya serta memenuhi kebutuhan tentara jepang, untuk
lebih jelasnya lagi akan kami bahas dalam makalah ini.
RUMUSAN MASALAH:
Apa yang dimaksud dengan Romusha?
Apa yang melatarbelakangi dibentuknya Romusha?
Apa tujuan Jepang melakukan Romusha?
Bagaimana dampak Romusha bagi Bangsa Indonesia?
TUJUAN:
Untuk memenuhi tugas sejarah, dan mempelajari peristiwa Romusha yang
pernah terjadi di Indonesia sebelum merdeka.
>>>>>>>>>ISI<<<<<<<<<<<<<
PENGERTIAN ROMUSHA:
Untuk mendukung dan menjalankan Imperialisme Jepang membutuhkan
bantuan tenaga untuk membangun sarana pendukung perang, antara lain
benteng pertahanan, jalan raya, rel kereta api, jembatan, dan lapangan
udara. Oleh karena itu, Jepang membutuhkan banyak tenaga kerja.
Pengerahan tenaga kerja itu disebut romusha.
• Pengertian Romusha secara Bahasa, Romusha berarti Buruh,
Pekerja.
• Pengertian Romusha secara Istilah, Romusha berarti panggilan
bagi orang-orang Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada masa
pendudukan Jepang di Indonesia mulai tahun 1942 sampai 1945.
LATAR BELAKANG DIBENTUKNYA ROMUSHA:
Ketika perang pasifik pecah yang diawali dengan serangan udara mendadak
Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di Pearl
Harbor,Hawaii tanggal 7 Desember 1941. Saat itu pulalah dimulainya
gencatan senjata antara AS dan Jepang. Tentu, peperangan antara kedua
kubu tersebut membutuhkan biaya,tenaga dan bahan makanan yang tidak
sedikit.
Dalam waktu yang sangat singkat Angkatan Perang Jepang telah dapat
merebut dan menduduki hampir seluruh wilayah Asia Timur dan Asia
Tenggara,termasuk Hindia Belanda. Hingga pada tanggal 8 Maret 1942
tentara Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Maka berakhir
pulalah pemerintahan penjajahan bangsa Belanda di Indonesia digantikan
oleh penjajahan bangsa Jepang.
Pada akhir tahun 1942 keadaan perang pasifik semakin menyulitkan
tentara Jepang untuk mencapai obsesinya sebagai negara ekspansionis
yang sukses dan satu-satunya di wilayah Asia. Untuk keperluan itu
tentara Jepang sangat membutuhkan bantuan tenaga dari bangsa Indonesia
yang menjadi daerah jajahannya.
----
TUJUAN JEPANG MELAKUKAN ROMUSHA:
Pulau Jawa menyimpan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang
melimpah. Oleh Jepang, sumber daya tersebut dimanfaatkan, termasuk
tenaga sumber daya manusianya. Maka jutaan orang dimobilisasi sebagai
romusha untuk melakukan pekerjaan berat di dalam dan luar pulau Jawa
bahkan sampai ke luar wilayah Indonesia.
Pada awalnya romusa di pekerjakan sebagai tenaga produktif di
perusahaan- perusahaan,kedudukannya seperti buruh biasa.Kebijakan
mobilisasi mereka ke luar Jawa dimaksudkan untuk menciptakan
produktivitas akibat pengurangan produktivitas pertanian dan perkebunan
di Pulau Jawa. Memasuki pertengahan tahun 1943 ,kebijakan pengerahan
romusa berubah menjadi usaha eksploitasi.
Ada tiga alasan mengapa eksploitasi romusa dilakukan.
Pertama,kondisi perang Pasifik semakin memburuk bagi Jepang.
Kedua,adanya tuntutan memenuhi kebutuhan sendiri (swasembada) bagi
setiap Angkatan Perang di daerah pendudukan.
Ketiga, adanya motivasi ekonomi yang merupakan tujuan utama
imperialisme Jepang ke Indonesia.
Keempat,Jepang kekurangan tenaga dalam peran mensukseskan Perang
Pasifik.
Mulai saat itu tenaga romusa bukan hanya diperlukan untuk eksploitasi
ekonomi,tetapi juga diperlukan untuk proyek-proyek yang secara langsung
berkaitan dengan perang.
----
DAMPAK ROMUSHA BAGI BANGSA INDONESIA
Romusha memberikan akibat yang mendalam bagi bangsa Indonesia, karena pada waktu itu rakyat indonesia hidup bagaikan tulang tanpa daging , pakaian compang-camping kelaparan dimana-mana. Untuk lebih khusus lagi akan dipaparkan dampak dari Romusha sebagai berikut:
1. Bidang Ekonomi:
Keadaan ekonomi di Indonesia mengalami kemerosotan. Karena Jepang mengeksploitasi SDA dan SDM untuk kepentingan mereka. Jepang juga mengmbil secara paksa makanan, pakaian dan pembekalan lainnya dari rakyat Indonesia tanpa kompensasi.
2. Bidang Sosial dan Budaya
Berjuta- juta rakyat menderita kelaparan dan serba kekurangan. Dijalankannya program kerja tanam paksa romusha lebih menambah hancurnya perasaan ketentraman masyarakat. Pengaruh buruk dari sistem romusha itu masih ditambah lagi oleh pelaksanaan yang memungkinkan dapat dibelinya pengecualian menjadi romusha. Tentu saja hal itu dapat dilakukan oleh golongan masyarakat kaya.
3. Dampak Bagi Pekerja
Para tenaga kerja yang disebut romusha kebanyakan meninggal karena kekurangan makan, kelelahan, malaria dan terjangkit penyakit. Selain itu juga karena kerasnya pengawasan dan siksaan Jepang yang kejam dan tidak berperi kemanusiaan. Dibarak-barak romusha tidak tersedia perawatan dan tenaga kesehatan.
----
NILAI YANG DAPAT DIAMBIL DARI PERISTIWA ROMUSHA
Perjuangan yang keras yang dilakukan romusha untuk bekerja
Perlakuan jepang terhadap romusha sangatlah tidak manusiawi
Perlakuan jepang terhadap romusha sangat kejam dengan memperkerjakan romusha dengan tidak memberi upah ataupun makanan
>>>PENUTUP<<<<
KESIMPULAN
Romusha adalah suatu perlakuan yang kejam dan tidak berperikemanusiaan yang dilakukan oleh Jepang terhadap rakyat Indonesia. Peristiwa ini sangat merugikan masyarakat Indonesia pada waktu, baik secara moril maupun materil. Romusha tidak lain tidak bukan adalah perbudakan.
SARAN
Betapa sedihnya kita melihat orang Indonesia pada jaman penjajahan harus kerja paksa seperti sebagai romusha. Ada yang sampai kurus kering ,ada yang sudah tua masih aja di paksa untuk bekerja. Maka dari itu, kita harus bersyukur karena kini Indonesia telah merdeka. Karena itu jangan lupa untuk menghormati jasa-jasa para pahlawan seperti mereka, dengan cara mempertahankan kemerdekaan.
Latar Belakang
Tujuan
Rumusan Masalah
ISI
Pengertian Romusha
Latar Belakang dibentuknya Romusha
Tujuan Jepang Melakukan Romusha
Dampak Romusha Bagi Bangsa Indonesia
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
LATAR BELAKANG:
Romusha (rōmusha: "buruh", "pekerja") adalah panggilan bagi orang-orang
Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Jepang di
Indonesia dari tahun 1942 hingga 1945. Kebanyakan romusha adalah petani
dan sejak Oktober 1943 pihak Jepang mewajibkan para petani menjadi
romusha. Mereka dikirim untuk bekerja di berbagai tempat di Indonesia
serta Asia Tenggara. Jumlah orang-orang yang menjadi romusha tidak
diketahui pasti - perkiraan yang ada bervariasi dari 4 hingga 10 juta.
Salah satu bentuk represi yang dilakukan oleh pemerintah jepang yaitu
pengurasan tenaga kerja dengan menciptakan romusha sebagai tenaga kerja
paksa.
Tujuan Jepang melakukan tanam paksa atau Romusha yaitu, untuk persiapan
perang Asia Timur Raya serta memenuhi kebutuhan tentara jepang, untuk
lebih jelasnya lagi akan kami bahas dalam makalah ini.
RUMUSAN MASALAH:
Apa yang dimaksud dengan Romusha?
Apa yang melatarbelakangi dibentuknya Romusha?
Apa tujuan Jepang melakukan Romusha?
Bagaimana dampak Romusha bagi Bangsa Indonesia?
TUJUAN:
Untuk memenuhi tugas sejarah, dan mempelajari peristiwa Romusha yang
pernah terjadi di Indonesia sebelum merdeka.
>>>>>>>>>ISI<<<<<<<<<<<<<
PENGERTIAN ROMUSHA:
Untuk mendukung dan menjalankan Imperialisme Jepang membutuhkan
bantuan tenaga untuk membangun sarana pendukung perang, antara lain
benteng pertahanan, jalan raya, rel kereta api, jembatan, dan lapangan
udara. Oleh karena itu, Jepang membutuhkan banyak tenaga kerja.
Pengerahan tenaga kerja itu disebut romusha.
• Pengertian Romusha secara Bahasa, Romusha berarti Buruh,
Pekerja.
• Pengertian Romusha secara Istilah, Romusha berarti panggilan
bagi orang-orang Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada masa
pendudukan Jepang di Indonesia mulai tahun 1942 sampai 1945.
LATAR BELAKANG DIBENTUKNYA ROMUSHA:
Ketika perang pasifik pecah yang diawali dengan serangan udara mendadak
Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di Pearl
Harbor,Hawaii tanggal 7 Desember 1941. Saat itu pulalah dimulainya
gencatan senjata antara AS dan Jepang. Tentu, peperangan antara kedua
kubu tersebut membutuhkan biaya,tenaga dan bahan makanan yang tidak
sedikit.
Dalam waktu yang sangat singkat Angkatan Perang Jepang telah dapat
merebut dan menduduki hampir seluruh wilayah Asia Timur dan Asia
Tenggara,termasuk Hindia Belanda. Hingga pada tanggal 8 Maret 1942
tentara Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Maka berakhir
pulalah pemerintahan penjajahan bangsa Belanda di Indonesia digantikan
oleh penjajahan bangsa Jepang.
Pada akhir tahun 1942 keadaan perang pasifik semakin menyulitkan
tentara Jepang untuk mencapai obsesinya sebagai negara ekspansionis
yang sukses dan satu-satunya di wilayah Asia. Untuk keperluan itu
tentara Jepang sangat membutuhkan bantuan tenaga dari bangsa Indonesia
yang menjadi daerah jajahannya.
----
TUJUAN JEPANG MELAKUKAN ROMUSHA:
Pulau Jawa menyimpan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang
melimpah. Oleh Jepang, sumber daya tersebut dimanfaatkan, termasuk
tenaga sumber daya manusianya. Maka jutaan orang dimobilisasi sebagai
romusha untuk melakukan pekerjaan berat di dalam dan luar pulau Jawa
bahkan sampai ke luar wilayah Indonesia.
Pada awalnya romusa di pekerjakan sebagai tenaga produktif di
perusahaan- perusahaan,kedudukannya seperti buruh biasa.Kebijakan
mobilisasi mereka ke luar Jawa dimaksudkan untuk menciptakan
produktivitas akibat pengurangan produktivitas pertanian dan perkebunan
di Pulau Jawa. Memasuki pertengahan tahun 1943 ,kebijakan pengerahan
romusa berubah menjadi usaha eksploitasi.
Ada tiga alasan mengapa eksploitasi romusa dilakukan.
Pertama,kondisi perang Pasifik semakin memburuk bagi Jepang.
Kedua,adanya tuntutan memenuhi kebutuhan sendiri (swasembada) bagi
setiap Angkatan Perang di daerah pendudukan.
Ketiga, adanya motivasi ekonomi yang merupakan tujuan utama
imperialisme Jepang ke Indonesia.
Keempat,Jepang kekurangan tenaga dalam peran mensukseskan Perang
Pasifik.
Mulai saat itu tenaga romusa bukan hanya diperlukan untuk eksploitasi
ekonomi,tetapi juga diperlukan untuk proyek-proyek yang secara langsung
berkaitan dengan perang.
----
DAMPAK ROMUSHA BAGI BANGSA INDONESIA
Romusha memberikan akibat yang mendalam bagi bangsa Indonesia, karena pada waktu itu rakyat indonesia hidup bagaikan tulang tanpa daging , pakaian compang-camping kelaparan dimana-mana. Untuk lebih khusus lagi akan dipaparkan dampak dari Romusha sebagai berikut:
1. Bidang Ekonomi:
Keadaan ekonomi di Indonesia mengalami kemerosotan. Karena Jepang mengeksploitasi SDA dan SDM untuk kepentingan mereka. Jepang juga mengmbil secara paksa makanan, pakaian dan pembekalan lainnya dari rakyat Indonesia tanpa kompensasi.
2. Bidang Sosial dan Budaya
Berjuta- juta rakyat menderita kelaparan dan serba kekurangan. Dijalankannya program kerja tanam paksa romusha lebih menambah hancurnya perasaan ketentraman masyarakat. Pengaruh buruk dari sistem romusha itu masih ditambah lagi oleh pelaksanaan yang memungkinkan dapat dibelinya pengecualian menjadi romusha. Tentu saja hal itu dapat dilakukan oleh golongan masyarakat kaya.
3. Dampak Bagi Pekerja
Para tenaga kerja yang disebut romusha kebanyakan meninggal karena kekurangan makan, kelelahan, malaria dan terjangkit penyakit. Selain itu juga karena kerasnya pengawasan dan siksaan Jepang yang kejam dan tidak berperi kemanusiaan. Dibarak-barak romusha tidak tersedia perawatan dan tenaga kesehatan.
----
NILAI YANG DAPAT DIAMBIL DARI PERISTIWA ROMUSHA
Perjuangan yang keras yang dilakukan romusha untuk bekerja
Perlakuan jepang terhadap romusha sangatlah tidak manusiawi
Perlakuan jepang terhadap romusha sangat kejam dengan memperkerjakan romusha dengan tidak memberi upah ataupun makanan
>>>PENUTUP<<<<
KESIMPULAN
Romusha adalah suatu perlakuan yang kejam dan tidak berperikemanusiaan yang dilakukan oleh Jepang terhadap rakyat Indonesia. Peristiwa ini sangat merugikan masyarakat Indonesia pada waktu, baik secara moril maupun materil. Romusha tidak lain tidak bukan adalah perbudakan.
SARAN
Betapa sedihnya kita melihat orang Indonesia pada jaman penjajahan harus kerja paksa seperti sebagai romusha. Ada yang sampai kurus kering ,ada yang sudah tua masih aja di paksa untuk bekerja. Maka dari itu, kita harus bersyukur karena kini Indonesia telah merdeka. Karena itu jangan lupa untuk menghormati jasa-jasa para pahlawan seperti mereka, dengan cara mempertahankan kemerdekaan.
Sabtu, 15 April 2017
Tottenham 4-0 Bournemouth
Moussa Dembele | 1 gol
ㅤ
Crystal Palace 2-2 Leicester City
Riyad Mahrez | 1 asis
ㅤ
Stoke City 3-1 Hull City
Xherdan Shaqiri | 1 gol & 1 asis
ㅤ
Sunderland 2-2 West Ham United
Andre Ayew | 1 gol
Wahbi Khazri | 1 gol
ㅤ
Fiorentina 1-2 Empoli
Omar El Kaddouri | 1 gol
ㅤ
AS Roma 1-1 Atalanta
Edin Dzeko | 1 gol
Mohamed Salah | 1 asis
ㅤ
Hoffenheim 5-3 Borussia M'gladbach
Mahmoud Dahoud | 1 gol & 1 asis
ㅤ
Wolfsburg 3-0 Ingolstadt
Yunus Malli | 1 gol
Moussa Dembele | 1 gol
ㅤ
Crystal Palace 2-2 Leicester City
Riyad Mahrez | 1 asis
ㅤ
Stoke City 3-1 Hull City
Xherdan Shaqiri | 1 gol & 1 asis
ㅤ
Sunderland 2-2 West Ham United
Andre Ayew | 1 gol
Wahbi Khazri | 1 gol
ㅤ
Fiorentina 1-2 Empoli
Omar El Kaddouri | 1 gol
ㅤ
AS Roma 1-1 Atalanta
Edin Dzeko | 1 gol
Mohamed Salah | 1 asis
ㅤ
Hoffenheim 5-3 Borussia M'gladbach
Mahmoud Dahoud | 1 gol & 1 asis
ㅤ
Wolfsburg 3-0 Ingolstadt
Yunus Malli | 1 gol
Jumat, 14 April 2017
Selasa, 11 April 2017
Senin, 10 April 2017
Jumat, 07 April 2017
Senin, 03 April 2017
Minggu, 02 April 2017
Sabtu, 01 April 2017
Langganan:
Postingan (Atom)